Senin, 28 Maret 2016

Mendengungkan Bengkulu di Kancah Internasional

“ Mendengungkan Bengkulu di Kancah Internasional “

          Bengkulu adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di pulau sumatra.  Bengkulu terletak di antara 5º 40' - 2º 0' LS dan 100º 40' - 104º 0' BT. Bengkulu memiliki luas 19.788,70 km2. Bengkulu adalah salah satu provinsi yang memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang cukup melimpah dari provinsi lain yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Namun, hal tersebut masih belum banyak diketahui oleh umum. Oleh sebab itu kita perlu mempublikasikan keindahan dan rentetan sejarah yang pernah terjadi di Bumi Raflesia ini. Seperti hal nya kata Ir. Soekarno ”Jas Merah” yang memiliki arti “Jangan Melupakan Sejarah”. Mengapa kita tidak boleh melupakan sejarah? Karena sejarah merupakan identitas bagi suatu bangsa dan sumber inspirasi bagi suatu individu yang menjadi pedoman atau pegangan hidup dari bangsa tersebut di masa sekarang dan di masa depan. Bengkulu memiliki banyak destinasi wisata yang berkaitan erat dengan sejarah Indonesia. Seperti: Benteng Marlborough, Rumah Pengasingan Bung Karno, Parr and Hamilton Monument, Museum Provinsi Bengkulu, Makam Sentot Alibasyah. Dan mari kita bahas satu persatu :
            Benteng Marlborough, dibangun oleh perusahaan india timur di bawah kepemimpinan Gubernur Joseph Callet. The fort constitutes the strong fort, Benteng Marlborough berdiri mengahadap selatan dan memiliki luas 44,100 meter persegi. Benteng ini mempunyai bentuk bangunan abad 18, menyerupai kura-kura. Pintu utamanya dikelilingi parit yang luas dan dapat dilalui oleh jembatan. Menurut masyarakat sekiotar di benteng itu juga terdapat pintu keluar bawah tanah yang dulu digunakan pada waktu perang.
Rumah Pengasingan Bung Karno, pada zaman koloni Belanda(1939-1942), Soekarno (Yang kemudian menjadi Presiden RI yang pertama) pernah diasingkan di Bengkulu. Selama dalam pengasingan Soekarno tinggal di rumah yang beralamat di Anggut Atas dan sekarang dikenal dengan jalan Soekarno-Hatta. Beberapa peralatan, sepeda, perpustakaan buku-buku, dan yang lainnya yang pernah dimiliki oleh soekarno disimpan di dalam rumah ini. Selama tinggal di Bengkulu, Soekarno mendesain masjid, yang sekarang dikenal dengan Masjid Jamik (Jamik Mosque).
Parr and Hamilton Monuments, Parr Monuments terletak di depan Pasar Barukoto diseberang benteng Marlborough, sedangkan Hamilton Monuments terletak di Jalan Soekarno-Hatta. Monument ini dibangun oleh Inggris untuk memperingati kekalahan mereka di Bengkulu.
Museum Provinsi Bengkulu, terletak di bagian selatan dari jalan utama kota Bengkulu, yaitu di jalan Pembangunan. Disini kita dapat melihat berbagai macam benda benda bersejarah. dan juga baju batik buatan Bengkulu yang dinamakan kain Besurek.
Makam Sentot Alibasyah, terletak di Desa Bajak, Kecamatan Teluk Segara, Bengkulu. Sentot Alibasyah merupakan salah satu Panglima Pangeran Dipenegoro yang dikirim ke Bonjol sewaktu Perang Padri.
Tak kalah pentingnya, Bengkulu tidak hanya memiliki wisata sejarah tapi juga memiliki wisata alam yang sangat menggiurkan untuk para wisatawan yang doyan selfie. seperti : pantai panjang, pantai pasir putih, pulau tikus, danau dendam tak sudah, taman hujan tropis, danau 7 warna, danau Tes, tanah Lot Lais, dan lain sebagainya yang tak dapat di sebutkan semuanya. Baru-baru ini telah dibukanya wisata alam yang bernama Pulau Enggano.
Pulau Enggano adalah salah satu pulau terluar di Indonesia, secara administratif berada di Kabupaten Bengkulu Utara, Propinsi Bengkulu. Pulau dengan luas wilayah 40 km persegi ini terletak di zona perairan Samudra Hindia pada posisi antara 102,05o BT dan 5,17o sampai 5,31o LS. Sebagai sebuah kecamatan tersendiri, Enggano secara administratif terdiri dari 3 pulau kecil yaitu: Pulau Dua, Pulau Bangkai, dan Pulau Merbau. Kecamatan Enggano terbagi dalam 6 Desa yaitu Desa Kahyapu, Desa Kaana, Desa Malakoni, Desa Apoho, Desa Meok, dan Desa Banjar Sari. Selain memiliki dua lokasi wisata yang indah tersebut, Pulau Enggano juga memiliki keistimewaan lainnya, yaitu hutan bakau yang sangat lebat yang secara alamiah berfungsi sebagai penahan laju abrasi pantai. Di hutan bakau ini, hidup beraneka jenis burung, seperti burung pelatuk, burung pergam enggano, burung beo, burung nuri, burung kakatua, dan berbagai jenis burung lainnya. Bagi pengunjung yang ingin menyambangi dan berkeliling di Pulau Enggano, sebaiknya membawa sepeda motor sendiri. Sebab, di pulau ini satu-satunya angkutan umum adalah sebuah truk dan sebuah bus. Kedua jenis angkutan umum itu hanya beroperasi di hari-hari kedatangan dan keberangkatan kapal saja, sehingga di hari-hari biasa nyaris tidak ada angkutan umum yang beroperasi. Selain itu Penduduk Enggano merupakan masyarakat yang sangat terbuka dan ramah terhadap pendatang. Jika ada pengunjung yang belum memiliki kenalan di Pulau Enggano, mereka tinggal datang saja kepada kepala desa atau kepala suku setempat. Para pemuka masyarakat tersebut akan memberi tumpangan dan makanan kepada pengunjung tersebut. Makanan yang biasa disuguhkan masyarakat Enggano adalah nasi dari padi gogo dan ikan. 
Namun, keindahan alam Bengkulu masih belum banyak diketahui oleh masyarakat mancanegara. Sehingga kita perlu mempublikasikannya agar diketahui oleh masyarakat mancanegara betapa indahnya Bengkulu. Apalagi Bengkulu terkenal dengan tanaman langka yang sudah tidak asing lagi yaitu “Bunga Raflesia”. Bunga Raflesia adalah bunga yang ditemukan oleh Dr. Joseph Arnold yang sedang mengikuti ekspedisi Thomas Stanford Raffles, sehingga tumbuhan ini diberi nama sesuai sejarah penemunya yakni penggabungan antara Raffles dan Arnold. Bunga Raflesia merupakan salah satu nilai jual dalam halnya pariwisata Bengkulu. Namun raflesia sendiri sudah jarang tumbuh di kawasan Bengkulu kota dan hanya terlihat dibagian terpelosok saja. Sedangkan kota Bengkulu memiliki iklim yang cukup sejuk karena kota yang dikelilingi bukit barisan nan indah menghiasi bumi raflesia ini, namun kota Bengkulu sendiri masih memiliki kekurangan seperti tatanan lampu yang masih kurang, kemegahan kota yang masih jauh dibandingkan kota lainnya, masih banyak sampah dan serpihan kayu di pesisir pantai. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan serta kurangnya perhatian dari pemerintah. Tentu sangat disayangkan sekali untuk kota yang kaya akan keindahan alam ini. Sebenarnya masih banyak potensi alam yang bisa dijadikan tempat wisata namun karena pemerintahnya masih acuh tak acuh dalam mengeksploritasnya maka terbengkalai begitu saja.
Maka dari sini dapat kita simpulkan, Bengkulu memiliki potensi yang mampu bersaing dalam segi wisata di mancanegara. Mangapa demikian? Karena Bengkulu memiliki segudang keindahan alam yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi dan dapat di akui oleh mancanegara. Namun Bengkulu masih belum bisa masuk kategori tersebut dikarenakan pemerintah provinsi Bengkulu belum menanggapi, menata, dan menjadikan kota Bengkulu patut bersaing dalam negeri maupun mancanegara, dan perlu di tingkatkannya kesadaran masyarakat akan penting arti menjaga kelestarain keindahan alam. Maka dari itu sebelum alam dan lingkungan kita rusak marilah dipikirkan cara merehabilitasinya secara cepat, efektif dan efisien.



Penulis: M. Fajri
NPM   : D1E015003
UNIVERSITAS BENGKULU