“ Mendengungkan Bengkulu di Kancah
Internasional “
Bengkulu adalah sebuah provinsi di
Indonesia yang terletak di pulau sumatra.
Bengkulu terletak di antara 5º 40' - 2º 0' LS dan 100º 40' - 104º 0' BT.
Bengkulu memiliki luas 19.788,70
km2. Bengkulu
adalah salah satu provinsi yang memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang cukup
melimpah dari provinsi lain yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Namun,
hal tersebut masih belum banyak diketahui oleh umum. Oleh sebab itu kita perlu
mempublikasikan keindahan dan rentetan sejarah yang pernah terjadi di Bumi
Raflesia ini. Seperti hal nya kata Ir. Soekarno ”Jas Merah” yang memiliki arti
“Jangan Melupakan Sejarah”. Mengapa kita tidak boleh melupakan sejarah? Karena sejarah
merupakan identitas bagi suatu bangsa dan sumber inspirasi bagi suatu individu
yang menjadi pedoman atau pegangan hidup dari bangsa tersebut di masa sekarang
dan di masa depan. Bengkulu memiliki banyak destinasi wisata yang berkaitan
erat dengan sejarah Indonesia. Seperti: Benteng Marlborough, Rumah Pengasingan
Bung Karno, Parr and Hamilton Monument, Museum Provinsi Bengkulu, Makam Sentot
Alibasyah. Dan mari kita bahas satu persatu :
Benteng
Marlborough, dibangun oleh perusahaan
india timur di bawah kepemimpinan Gubernur Joseph Callet. The fort constitutes the strong
fort, Benteng Marlborough berdiri mengahadap selatan dan memiliki luas
44,100 meter persegi. Benteng ini mempunyai bentuk bangunan abad 18, menyerupai
kura-kura. Pintu utamanya dikelilingi parit yang luas dan dapat dilalui oleh
jembatan. Menurut masyarakat sekiotar di benteng itu juga terdapat pintu keluar
bawah tanah yang dulu digunakan pada waktu perang.
Rumah Pengasingan Bung Karno, pada zaman koloni
Belanda(1939-1942), Soekarno (Yang kemudian menjadi Presiden RI yang pertama)
pernah diasingkan di Bengkulu. Selama dalam pengasingan Soekarno tinggal di
rumah yang beralamat di Anggut Atas dan sekarang dikenal dengan jalan
Soekarno-Hatta. Beberapa peralatan, sepeda, perpustakaan buku-buku, dan yang
lainnya yang pernah dimiliki oleh soekarno disimpan di dalam rumah ini. Selama
tinggal di Bengkulu, Soekarno mendesain masjid, yang sekarang dikenal dengan
Masjid Jamik (Jamik Mosque).
Parr and Hamilton Monuments, Parr Monuments terletak di depan Pasar
Barukoto diseberang benteng Marlborough, sedangkan Hamilton Monuments terletak
di Jalan Soekarno-Hatta. Monument ini dibangun oleh Inggris untuk memperingati
kekalahan mereka di Bengkulu.
Museum Provinsi Bengkulu, terletak di bagian selatan dari jalan utama kota
Bengkulu, yaitu di jalan Pembangunan. Disini kita dapat melihat berbagai macam
benda benda bersejarah. dan juga baju batik buatan Bengkulu yang dinamakan kain
Besurek.
Makam Sentot Alibasyah, terletak di Desa Bajak, Kecamatan Teluk Segara,
Bengkulu. Sentot Alibasyah merupakan salah satu Panglima Pangeran Dipenegoro
yang dikirim ke Bonjol sewaktu Perang Padri.
Tak kalah pentingnya, Bengkulu tidak hanya memiliki wisata sejarah tapi
juga memiliki wisata alam yang sangat menggiurkan untuk para wisatawan yang
doyan selfie. seperti : pantai
panjang, pantai pasir putih, pulau tikus, danau dendam tak sudah, taman hujan
tropis, danau 7 warna, danau Tes, tanah Lot Lais, dan lain sebagainya yang tak
dapat di sebutkan semuanya. Baru-baru ini telah dibukanya wisata alam yang
bernama Pulau Enggano.
Pulau Enggano adalah salah satu
pulau terluar di Indonesia, secara administratif berada di Kabupaten Bengkulu
Utara, Propinsi Bengkulu. Pulau dengan luas wilayah 40 km persegi ini terletak
di zona perairan Samudra Hindia pada posisi antara 102,05o BT dan 5,17o sampai
5,31o LS. Sebagai sebuah kecamatan tersendiri, Enggano secara administratif
terdiri dari 3 pulau kecil yaitu: Pulau Dua, Pulau Bangkai, dan Pulau Merbau.
Kecamatan Enggano terbagi dalam 6 Desa yaitu Desa Kahyapu, Desa Kaana, Desa
Malakoni, Desa Apoho, Desa Meok, dan Desa Banjar Sari. Selain memiliki dua
lokasi wisata yang indah tersebut, Pulau Enggano juga memiliki keistimewaan
lainnya, yaitu hutan bakau yang sangat lebat yang secara alamiah berfungsi
sebagai penahan laju abrasi pantai. Di hutan bakau ini, hidup beraneka jenis
burung, seperti burung pelatuk, burung pergam enggano, burung beo, burung nuri,
burung kakatua, dan berbagai jenis burung lainnya. Bagi pengunjung yang ingin
menyambangi dan berkeliling di Pulau Enggano, sebaiknya membawa sepeda motor
sendiri. Sebab, di pulau ini satu-satunya angkutan umum adalah sebuah truk dan
sebuah bus. Kedua jenis angkutan umum itu hanya beroperasi di hari-hari
kedatangan dan keberangkatan kapal saja, sehingga di hari-hari biasa nyaris
tidak ada angkutan umum yang beroperasi. Selain itu Penduduk Enggano merupakan
masyarakat yang sangat terbuka dan ramah terhadap pendatang. Jika ada
pengunjung yang belum memiliki kenalan di Pulau Enggano, mereka tinggal datang
saja kepada kepala desa atau kepala suku setempat. Para pemuka masyarakat
tersebut akan memberi tumpangan dan makanan kepada pengunjung tersebut. Makanan
yang biasa disuguhkan masyarakat Enggano adalah nasi dari padi gogo dan ikan.
Namun,
keindahan alam Bengkulu masih belum banyak diketahui oleh masyarakat
mancanegara. Sehingga kita perlu mempublikasikannya agar diketahui oleh
masyarakat mancanegara betapa indahnya Bengkulu. Apalagi Bengkulu terkenal
dengan tanaman langka yang sudah tidak asing lagi yaitu “Bunga Raflesia”. Bunga
Raflesia adalah bunga yang ditemukan oleh Dr.
Joseph Arnold yang sedang mengikuti ekspedisi Thomas Stanford Raffles, sehingga
tumbuhan ini diberi nama sesuai sejarah penemunya yakni penggabungan antara
Raffles dan Arnold. Bunga Raflesia merupakan salah satu nilai jual dalam halnya
pariwisata Bengkulu. Namun raflesia sendiri
sudah jarang tumbuh di kawasan Bengkulu kota dan hanya terlihat dibagian
terpelosok saja. Sedangkan kota Bengkulu memiliki iklim yang cukup sejuk karena
kota yang dikelilingi bukit barisan nan indah menghiasi bumi raflesia ini,
namun kota Bengkulu sendiri masih memiliki kekurangan seperti tatanan lampu
yang masih kurang, kemegahan kota yang masih jauh dibandingkan kota lainnya, masih
banyak sampah dan serpihan kayu di pesisir pantai. Hal ini dikarenakan
kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan serta kurangnya
perhatian dari pemerintah. Tentu sangat disayangkan sekali untuk kota yang kaya
akan keindahan alam ini. Sebenarnya masih banyak potensi alam yang bisa
dijadikan tempat wisata namun karena pemerintahnya masih acuh tak acuh dalam
mengeksploritasnya maka terbengkalai begitu saja.
Maka dari sini dapat kita simpulkan,
Bengkulu memiliki potensi yang mampu bersaing dalam segi wisata di mancanegara.
Mangapa demikian? Karena Bengkulu memiliki segudang keindahan alam yang
memiliki nilai jual yang cukup tinggi dan dapat di akui oleh mancanegara. Namun
Bengkulu masih belum bisa masuk kategori tersebut dikarenakan pemerintah provinsi
Bengkulu belum menanggapi, menata, dan menjadikan kota Bengkulu patut bersaing
dalam negeri maupun mancanegara, dan perlu di tingkatkannya kesadaran
masyarakat akan penting arti menjaga kelestarain keindahan alam. Maka dari itu
sebelum alam dan lingkungan kita rusak marilah dipikirkan cara
merehabilitasinya secara cepat, efektif dan efisien.
Penulis: M. Fajri
NPM : D1E015003
UNIVERSITAS BENGKULU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar